Audit Sistem Informasi : Chapter 01 - Audit Sistem Informasi


Pengertian Audit Sistem Informasi



Audit sistem informasi atau Information System Audit disebut juga EDP Audit (Electronc Data Processing Audit) atau computer audit merupakan suatu proses dikumpulkannya data dan dievakuasinya bukti untuk menetapkan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi sudah diterapkan dan menerapkan sistem pengendalian internal yang sudah sepadan, seluruh aktiva dilindungi dengan baik atau disalahgunakan dan juga terjamin integritas data, keandalan dan juga efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan informasi berbasis komputer. Audit sistem informasi merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain traditional audit, manajemen sistem informasi, sistem informasi akuntansi, ilmu komputer, dan behavioral science. Menurut Ron Weber (2010) audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti–bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien. Beberapa aspek yang diperiksa pada audit sistem informasi seperti efektifitas, efisiensi, availability system, reliability, confidentiality, dan integrity, aspek security, audit atas proses, modifikasi program, audit atas sumber data, dan data file.

 

Faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit sistem informasi (Weber, 2006) adalah :

·         Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah.

·         Mendeteksi resiko kehilangan data.

·         Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap.

·         Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan personil yang lazimnya tinggi.

·         Mendeteksi resiko error komputer.

·         Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud).

·         Menjaga kerahasiaan

·         Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan computer.

 

Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber secara garis besar yaitu:

 

·         Pengamanan Aset. Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian internal yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

·         Menjaga Integritas Data. Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memilki hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat mengalami kerugian.

·         Efektifitas Sistem. Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user.

·         Efisiensi Sistem. Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memilki kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal.

 

Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama dari ketatakelolaan IT, yaitu :

·         Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).

·         Performance (Kinerja) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).

 

Adapun tujuan yang lain adalah :

·         Untuk memeriksa kecukupan dari pengendalian lingkungan, keamanan fisik, keamanan logikal serta keamanan operasi sistem informasi yang dirancang untuk melindungi piranti keras, piranti lunak dan data terhadap akses yang tidak sah, kecelakaan, perubahan yang tidak dikehendaki.

·         Untuk memastikan bahwa sistem informasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa membantu organisasi untuk mencapai tujuan strategis.

 

Dalam melaksanakan Audit sistem informasi, seorang auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini terpenuhi.

·         Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.

·         Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.

·         Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.

·         Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.

·         Data sumber yang tidak akurat. atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.

·         File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya. 

No comments:

Post a Comment