Audit Sistem Informasi : Chapter 03 - Standar ISACA


 

Apa yang dimaksud dengan standar ISACA



Saat pertama kali didirikan pada tahun 1967 di Amerika Serikat, ISACA merupakan singkatan dari Information Systems Audit and Control Association. Namun, sejak 2008 singkatan tersebut tidak lagi dipakai, ISACA pun secara langsung dikenal sebagai nama sebuah organisasi.

Berperan sebagai sebuah organisasi profesi internasional yang bergerak dalam bidang tata kelola teknologi informasi, ISACA umumnya dijadikan acuan utama dalam hal krusial seputar audit, keamanan, kontrol, jaminan, dan pengendalian teknologi informasi/sistem informasi.

Selain itu, ISACA juga mengeluarkan sertifikasi sebagai bentuk legitimasi kemampuan pemegang sertifikat dalam keterampilan sektor tertentu di bidang yang disebutkan di atas.

Setelah beberapa dekade berjalan, kepercayaan masyarakat terhadap kinerja ISACA makin besar. Sebab itu, organisasi yang berkantor pusat di Schaumburg, Illinois, Amerika ini telah tersebar di 80 negara dengan jumlah chapters lebih dari 200 unit sekarang ini.

Untuk diketahui, ISACA Chapter Indonesia sendiri telah berdiri sejak 1993 lalu dengan mengusung berbagai tujuan mulia, seperti mensponsori seminar/pelatihan, memberikan pembinaan untuk sektor publik/swasta, dan sebagainya.

Standard Audit Sistem Informasi menurut ISACA :

1)    S1 Audit Charter

      Tujuan, tanggung jawab, kewenangan dan akuntabilitas dari fungsi audit sistem informasi atau penilaian audit sistem informasi harus didokumentasikan dengan pantas dalam sebuah audit charter atau perjanjian tertulis.

      Audit charter atau perjanjian tertulis harus mendapat persetujuan dan pengabsahan pada tingkatan yang tepat dalam organisasi.

2)   S2 Independence

      Professional Independence

Dalam semua permasalahan yang berhubungan dengan audit, auditor sistem informasi harus independen terhadap auditee baik dalam sikap maupun penampilan.

      Organisational Independence

Fungsi audit sistem informasi harus independen terhadap area atau aktivitas yang sedang diperiksa agar tujuan penilaian audit terselesaikan.

3)   S3 Professional Ethics and Standards

      Auditor sistem informasi harus tunduk pada kode etika profesi dari ISACA dalam melakukan tugas audit.

      Auditor sistem informasi harus patuh pada penyelenggarakan profesi, termasuk observasi terhadap standar audit professional yang dipakai dalam melakukan tugas audit.

4)   S4 Professional Competence

      Auditor sistem informasi harus seorang professional yang kompeten, memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk melakukan tugas audit.

      Auditor sistem informasi harus mempertahankan kompetensi profesionalnya secara terus menerus dengan melanjutkan edukasi dan training.

5)   S5 Planning

      Auditor sistem informasi harus merencanakan peliputan audit sistem informasi sampai pada tujuan audit dan tunduk pada standar audit professional dan hukum yang berlaku.

      Audit sistem informasi harus membangun dan mendokumentasikan resiko yang didasarkan pada pendekatan audit.

6)   S6 Performance of Audit Work

      Pengawasan, staff audit sistem informasi harus diawasi untuk memberikan keyakinan yang masuk akal bahwa tujuan audit telah sesuai dan audit professional yang ada.

      Bukti, selama berjalannya audit, auditor sistem informasi harus mendapatkan bukti yang cukup, layak dan relevan untuk mencapai tujuan audit. Temuan audit dan kesimpulan didukung oleh analisis yang tepat dan interprestasi terhadap bukti-bukti yang ada.

      Dokumentasi, proses audit harus didokumentasikan, mencakup pelaksanaan kerja audit dan bukti audit untuk mendukung temuan dan kesimpulan auditor sistem informasi.

7)    S7 Reporting

Auditor sistem informasi harus menyajikan laporan, dalam pola yang tepat, atas penyelesaian audit. Laporan audit harus berisikan ruang lingkup, tujuan, periode peliputan, waktu dan tingkatan kerja audit yang dilaksanakan. Laporan audit harus berisikan temuan, kesimpulan dan rekomendasikan serta berbagai pesan, kualifikasi atau batasan dalam ruang lingkup bahwa auditor sistem informasi bertanggung jawab terhadap audit. Auditor sistem informasi harus memiliki bukti yang cukup dan tepat untuk mendukung hasil pelaporan.

 

 

Jenis sertifikasi ISACA

Melansir website resminya, terdapat 8 jenis sertifikasi yang ditawarkan oleh lembaga ini, yaitu:

 

CISA – Certified Information Systems Auditor

Sertifikasi wajib bagi siapa pun yang ingin terjun ke industri teknologi informasi profesional. Pemegang sertifikat ini diakui andal dalam berbagai tugas, seperti mengaudit, mengendalikan, memantau, dan menilai penggunaan teknologi informasi dan sistem bisnis dalam suatu organisasi.

 

CRISC – Certified in Risk and Information Systems Control

Sertifikasi buat penggiat TI yang ingin diakui kemampuannya secara internasional dalam bidang identifikasi dan tata kelola risiko teknologi informasi perusahaan. Selain itu, pemegang sertifikat ini juga akan diakui keahliannya dalam hal penerapan dan pemeliharaan kontrol sistem informasi perusahaan.

 

CISM – Certified Information Security Manager

Sertifikasi yang dikhususkan untuk para ahli TI dalam bidang pengembangan dan manajemen program, tata kelola keamanan informasi, manajemen insiden, dan manajemen risiko.

 

CGEIT – Certified in the Governance of Enterprise IT

Sertifikasi framework agnostic yang berbicara mengenai penilaian, perancangan, penerapan, dan pengelolaan sistem tata kelola TI perusahaan agar berjalan selaras dengan tujuan bisnis secara keseluruhan.

 

CSX-P – Cybersecurity Practitioner Certification

Sertifikasi kinerja komprehensif dalam bidang keamanan siber. ISACA menjamin tiap pemegang sertifikat CSX-P terampil dalam lima fungsi keamanan global, yaitu Identify, Protect, Detect, Respond, dan Recover.

 

CDPSE – Certified Data Privacy Solutions Engineer

Sertifikasi untuk para profesional yang mencakup area pembangunan dan implementasi solusi privacy-by-design secara teknis. Intinya, pemegang sertifikat adalah orang yang andal dalam membangun langkah-langkah perlindungan dan privasi data.

 

ITCA – Information Technology Certified Associate

Sertifikasi yang sangat cocok untuk peningkatan karier TI pemula. ITCA memadukan pengetahuan dan komponen-komponen berbasis kinerja untuk memvalidasi pemegang sertifikat siap untuk bekerja.

 

CET – Certified in Emerging Technology Certification

Sertifikasi yang menegaskan bahwa pemiliknya memenuhi semua standar keahlian teknologi, mulai dari audit TI, risiko keamanan, keamanan siber, tata kelola, privasi, pengembangan bisnis, dan sebagainya. Selain itu, pemegang sertifikat ini juga dijamin mampu melakukan berbagai tugas teknis, memberi saran, menilai, sekaligus menerapkan keahlian teknologi yang dibutuhkan perusahaan.

No comments:

Post a Comment