Audit Sistem Informasi : Chapter 05 - Tujuan Audit Sistem Informasi



Sebutkan dan jelaskan tujuan Audit Sistem Informasi





Audit Sistem Informasi menurut Ron Weber (1999, p.10 ) adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi  telah menetapkan  dan  menerapkan  sistem  pengendalian intern yang memadai. Semua aktiva dilindungi dengan baik atau tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer.

 

Audit Sistem Informasi dilakukan untuk:

·         Apakah sistem komputerisasi suatu organisasi/perusahaan dapat mendukung pengamanan aset.

·         Apakah sistem komputerisasi dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.

·         Apakah  sistem  komputerisasi  tersebut  efektif,  efisien  dan  data integrity terjamin.

Dalam melaksanakan Audit sistem informasi, seorang auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini terpenuhi.

·         Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.

·         Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.

·         Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.

·         Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.

·         Data sumber yang tidak akurat. atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.

·         File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.

Ada 4 (empat) tujuan audit sistem informasi,

yaitu :

·         Mengamankan asset

·         Menjaga integritas data

·         Menjaga efektivitas sistem

·         Mencapai efisiensi sumberdaya

1) Mengamankan aset, aset (aktiva) yang

berhubungan dengan instalasi sistem informasi

mencakup: perangkat keras (hardware),

perangkat lunak (software), manusia (people),

file data, dokumentasi sistem, dan peralatan

pendukung lainnya.

2) Integritas data berarti data memiliki atribut:

kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian.

·         Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya.

·         keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar.

·         Perlu pengorbanan biaya.

·         Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.

3) Menjaga efektivitas sistem, sistem informasi dikatakan efektif hanya

jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya.

› perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem

tersebut (user).

› apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang

bermanfaat bagi user (misal pengambil keputusan),

› auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses

pengambilan keputusannya.

·         Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu.

·         Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan

·         Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil keputusan apakah kinerja sistem layak dipertahankan; harus ditingkatkan atau perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan dicari penggantinya

Audit efektivitas sistem dapat juga

dilaksanakan pada tahap perencanaan

sistem (system design).

› User tidak dapat mengungkapkan

kebutuhan sistem

› Dirasa perlu untuk mereview kembali

spesifikasi sistem yang telah dibuat

4) Dikatakan efisien jika ia menggunakan

Dikatakan efisien jika ia menggunakan sumberdaya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumberdaya, seperti mesin, dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem tersebut.

CONTOH PERMASALAHAN PADA AUDIT SISTEM INFORMASI

1) Preventif Control adalah suatu langkah pencegahan yang diambil sebelum keadaan darurat, kehilangan, atau masalah terjadi. Ini termasuk penggunaan alarm dan kunci, pemisahan tugas (untuk mencegah perekam uang tunai dari kas dan mengendalikan persediaan personil dari pengendalian persediaan) ditambah umum lainnya dan kebijakan-kebijakan otorisasi khusus.

Bisa diartikan bahwa preventif control adalah mengendalikan sistem di muka sebelum proses dimulai dengan menerapkan hal-hal yang merugikan untuk masuk ke dalam sistem , sehingga dirancang untuk mencegah kesalahan atau penyimpangan dari terjadi (misalnya : pengolahan voucher hanya setelah tanda tangan telah diperoleh dari personil yang tepat)

Contoh :

Sistem pengendalian intern (internal control) dimana penerapan kebijaksanaan-kebijaksanaan, metode-metode dan prosedur-prosedur didalam sistem pengendalian intern dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang mengganggu masukan, proses dan hasil dari sistem supaya sistem dapat beroperasi seperti yang diharapkan.

Melindungi kas dari pencurian atau penyalahgunaan mulai saat diterima sampai disetorkan ke bank

2) Detective Control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).

Detektif kontrol dirancang untuk mendeteksi kesalahan dan penyimpangan yang telah terjadi dan untuk menjamin prompt mereka koreksi. Kontrol ini merupakan biaya operasi yang terus-menerus dan sering kali mahal, tapi perlu.

kontrol ini bertujuan pula untuk menekan dampak dari kesalahan karena dapat mengindetifikasikan suatu kesalahan dengan cepat.

Contoh :

Menemukan  pencurian atau penyalahgunaan kas

Sumber penerimaan kas

        Penjualan tunai

        Penerimaan lewat pos

        Penerimaan lewat bank

 

Sebutkan dan Jelaskan Manfaat Kontrol Audit Sistem Informasi?

Manfaat Audit Sistem Informasi

Manfaat atau fungsi audit sistem informasi diantaranya yaitu:

·         Untuk meningkatkan perlindungan atas aset TIK lembaga pemerintahan yang merupakan kekayaan negara, atau dengan kata lain aset milik publik.

·         Untuk meningkatkan integritas dan ketersediaan sistem dan data yang digunakan oleh lembaga pemerintahan baik dalam kegiatan internal lembaga maupun dalam memberikan layanan publik,

·         Untuk meningkatkan penyediaan informasi yang relevan dan handal bagi para pemimpin lembaga pemerintahan dalam mengambil keputusan dalam menjalankan layanan publik,

·         Untuk meningkatkan peranan TIK dalam pencapaian tujuan lembaga pemerintah dengan efektif, baik itu untuk terkait dengan kebutuhan internal lembaga tersebut, maupun dengan layanan publik yang diberikan oleh lembaga tersebut,

·         Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya TIK serta efisiensi secara organisasional dan prosedural di lembaga pemerintahan. Atau bisa dikatakan, audit sistem informasi merupakan suatu komponen dan proses yang penting bagi lembaga pemerintahan dalam upayanya untuk memberikan jaminan yang memadai kepada publik atas pemanfaatan TIK yang telah dilaksanakan oleh lembaga pemerintahan.

No comments:

Post a Comment